Pages

Subscribe:

Wednesday 29 May 2013

BUNGA TUNGGAL DAN BUNGA MAJEMUK

 BUNGA TUNGGAL DAN BUNGA MAJEMUK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Pada suatu tumbuhan adakalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya bunga coklat (Zephyranthus rosea) tetapi  umumnya pada suatu tumbuhan dapat ditemukan banyak bunga. Tumbuhan yang hanya dapat menghasilkan satu bunga saja dinamakan bunga tunggal (planta uniflora) sedang lainya tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora) (Savitri, 2004).
Bunga majemuk (Anthotixis inflorescentia), suatu bunga majemuk harus dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga diketiak jelas kelihatan,bahwa diantara bunga-bunganya yang tedapat pada cabang itu terdapat daun-daun biasa yang berguna untuk asimilasi. Walau demikian menurut kenyataanya tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempunyai bunga-bunga di ketiak daunnya (Tjitrosoepomo, 1995).
Maka dengan adanya praktikum ini, kita dapat memahami dan membedakan antara bunga tunggal (plant uniflora) dan bunga majemuk (plant multiflora)
 BACA SELENGKAPNYA KLIK http://adf.ly/PpKoW


1.2  Tujuan
Untuk mengenal macam-macam susunan bunga tungal (plant uniflora) dan bunga majemuk (plant multiflora

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bunga
Akar, batang, daun, serta bagian tumbuhan lainya yang telah dibicarakan sebelumnya, merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengelolahan bahan-bahan yang diserap menjadi bahan-bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk keperluan hidupnya, pernafasan dan dll.) dan umtuk memperbanyak tumbuhan itu sendiri selama pertumbuhanya, oleh sebab itu alat-alat tersebut seringkali dinamakan pula alat-alat vegetative. Sebelum suatu tumbuhan mati, biasaya olehnya telah dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat-alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organa reproductivum), yang dibedakan dalam 2 golongan: yang bersifat vegetative dan generative (Tjitrosaputro,1995).

2.2  Bagian-bagian bunga
2.2.1 Bagian-bagian yang bersifat daun antara lain :
a.       Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang dari ibu tangkai bunganya.
b.      Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada tunbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lirus pada bidang median, sedang pada tumbuhan biji tungggal (Monocotyledoneae) hanya terdapat satu tangkai dan letaknya dalam bidang median, dibagian atas tangkai bunga.
c.       Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar, yang sering kali menyelubungai seluruh bunga majemuk waktu belum mekar, misalnya terdapat pada bunga kelapa (Cocus nucifera L).
d.      Daun-daun pembalut (braktea involukcralis, involucrum). Yaitu sejumlah daun yang tersususn dalam suatu lingkaran, terdapat pada bunga matahari (Helianthus annuus L).
e.       Kelopak tumbuhan (epicalyx), yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersususn dalam suatu lingkaran dan terdapat dibawah kelopak, misalnya pada bunga sepatu (Hibrscus rosasinensis L).
f.       Daun-daun kelopak (sepalae)
g.      Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
h.      Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya.
i.        Benang-benag sari (stamina).
j.        Daun-daun buah (carpella) (Tjitrosaputo,1995).
2.2.2 Sifat-sifat bunga majemuk dibedakan menjadi tiga golongan:
a.       Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, jika dilihat dari atas nampak bunga mulai mekar dari pinggir dan mulai terakhir mekarnya ialah bunga yang menutup ibu tangkainya. Karena yang mekar mulai dari ujung menuju kepusat itulah maka bunga majemuk yang bersifat demikian ini yang dinamakan bunga majemuk tak terbatas, misalnya kembang merak (Caisalpinia pulcherrima).
b.      Bunga majemuk berbatas (Inflorescentia cymosa), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, pada bunga majemuk berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat disumbu pokok/ibu tangkainya, jadi dari tengah dan pinggir (jika dilihat dari atas) oleh sebab itu dinamakan bunga majemuk berbatas.
c. Bunga majemuk campuran (Inflorescentia mixta), yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bayangan majemuk tak berbatas  misalnya pada bunga soka (Ixora hibrida) (Tjitrosoeputro,1995).
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golonga tersebut di atas masing-masing dapat dibedakan lagi dalam beberapa ragam bunga majemuk yang dapat kita jumpai pada tumbuhan adalah sebagai sebagai berikut:
a.       Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botyoides, inflorescentia cntripetala). Dalam golongan ini dapat dibedakan lagi yang:
A.    Ibu tangkai nya tidak bercabang-cabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya adalah sebagai berikut:
1.      Tandan (racemes atau botrys), jika bunga bretangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya, misalnya pada kembang merak (Caesalpina pulcherrima Swartz.).
2.      Bulir (spica), seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai, misalnya bunga jorong (Stachytrapheta jamaicensis).
3.      Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir, tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal, dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah), misalnya pada sirih (Piper betle L.)
4.      Tongkol (spadik), seperti bulir, tetapi ibu tangkainya besar, tebal, dan seringkali berdaging, misalnya pada jagung (Zea mays L.).
5.      Bunga payung (umbrela), yaitu suatu bunga majemuk tak berbatas, yang dari ujung ibu tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya; Masing-masing cabang mempunyai suatu daun pelindung pada pangkalnya, maka tampak seakan-akan pada pangkal cabang-cabang tadi seperti terdapat daun pembalut, misalnya pada daun kaki kuda (Centella osiatica Urb.).
6.      Bunga cawan (coymbus atau anthodium ), yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti cawan (ada pula tidak begitu nyata), dan pada bagian itulah tersusun bunga-bunganya.
7.      Bunga bonggol (capitulum), suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk bola.misalnya pada sikejut (Mimosa pudica L.).
8.      Bunga periuk (hypanthodium) bunga ini dapat dibedakan dalam dua bentuk,yaitu:
-        Ujung ibu tangkainya menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, sedang bunga-bunganya terdapat seluruh bagian yang menebal tadi, sehingga tercapai bentuk atau silindris. Daun-daun pembalut tidak ada.
-        Ujung ibu tangkai menebal berdaging, membentuk badan yang sama menyerupai periuk, sehingga bunga yang semestinya terletak padanya lalu terdapat didalam periuk tadi, dan sama sekali tak tampak dari luar.
B.     Bunga majemuk berbatas (inflorescenti cymosa, inflorescentia centrifuga)
1.      Anak payung menggarpu (dichasium). Pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga, misalnya terdapat pada bunga melati (Jasminum sambac Ait.).
2.      Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinnus), yaitu suatu bunga majemuk yang ibu tangkainya bercabang dan selanjutnya cabang-cabangnya bercabang lagi tetapi setiap kali bercabang hanya terbentuk satu cabang saja, yang arahnya berganti-ganti ke kanan dan ke kiri, misalnya pada beberapa jenis tumbuhan yang tergolong suku Euphorbiaceae,yaitu kayu merah (Euphoribia pulcherrima Willd.).
3.      Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang-cabang, tetapi setiap kali bercabang juga hanya terbentuk satu cabang, yang semuanya terbentuk ke kiri dan ke  kanan, misalnya bunga kenari (Canarium commune L.).
4.      Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tapi semua percabang terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti sabit, terdapat pada tumbuhan suku Juncaceae.
5.      Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga bercabang seling, semua percabangan terletak pada satu bidang dan cabang tidak sam panjang, sehingga semua bunga pada bunga majemuk terdapat pada tempat yang sama tingginya, terdapat antara lain pada tumbuha suku Iridaceae.
C.     Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), yaitu suatu bunga majemuk yang merupakan campuran antara sifat-sifat bunga majemuk berbatas dengan tidak berbatas. Bunga johor misalnya, ibu tangkai mengadakan percabangan seperti pada malai rata. Bunga soka (Ixora paludosa Kurz.) seluruhnya merupakan suatu malai rata
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2    Pembahasan

3.2.1 Bunga Soka (Ixora hibrida)

Dari hasi pengamatan kami  pada bunga soka (Ixora hibrida) adalah termasuk bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa), termasuk bunga payung, karena dia memliki tandan yang digunakan sebagai tempat tumbuhnya bunga. Bunga terletak pada ujung, termasuk bunga lengkap, karena memiliki putik, mahkota, dasar bunga, dan tangkai bunga.
Bunga soka merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam tandan. Dan dalam satu tandan terdiri dari banyak kuntum bunga sehingga terlihat sangat menarik. Tiap kuntum bunga berbentuk terompet kecil, dalam satu kuntum terdapat kutip dan benang sari (Sarwono,2005).
Bunga soka amat banyak jumlahnya tersusun dalam satu tandan atau tangkai yang berbentuk mirip payung terbuka. Bunga soka termasuk bunga sempurna atau hermaprodit, tetapi masaknya kelamin bunga tidak bersamaan. Serbuk sari (kelamin jantan) masak antara pukul 08.00-10.00 sedangkan putik (kelamin betina) sudah masak sehari sebelumnya. Akibatnya proses penbuahan hanta menghasilkan bunga relative sedikit. Tiap tandan bunga hanya menghasilkan antara 1-6 buah. Dalam tiap buah soka terdapat satu buah butir biji, buah dan biji soka berbentuk bulat kecil bila sudah masak berwarna cokelat dan sampai hitam. Biji soka dapat digunakan sebagai kebanyakan tanaman secara generatif (Rukmana, 1997).

3.2.2 Bunga Merak (Calsaipima pulucarimi)
Dari hasi pengamatan kami  pada bunga merak (Calsaipima pulucarimi)
adalah termasuk bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa), termasuk bunga payung, karena dia memliki tandan yang digunakan sebagai tempat tumbuhnya bunga.Bunga terletak pada ujung, termasuk bunga lengkap, karena memiliki putik, mahkota, dasar bunga, dan tangkai bunga.
Tanaman ini bisa tumbuh tinggi dan melebar. Bunganya cantik, berwarna kuning cerah, kuning kemerahan semburat jingga dan merah jambu. Merupakann bunga majemuk yang benang sarinya halus menjurai panjang. Setiap tangkai bisa terdiri dari belasan kuntum bunga. Berbunga sepanjang tahun sehingga cocok sebagai bunga penghias kebun (Emir, 2006).
Kembang merak memiliki bunga tunggal, berbentuk trompet. Diketiak daun kelopak berbentuk lonceng, berbagi lima, warnanya hijau kekuning-kuningan, mahkota terdiri dari 15-20 mahkota.Bagian-bagian bunga terdiri dari mahkota berwarna merah muda,benang sari berwarna kuning,putik berbentuk seperti tabung,buahnya kecil berwarna merah ,lonjong.diameter 4mm,masih muda putih setelah tua coklat,biji pipih putih,akar tunggang berwarna coklat muda (Tim kehati,2008).

3.3.3 Bunga Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
Dari hasi pengamatan kami  pada bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah termasuk bunga tunggal. Bunga terletak pada ujung, termasuk bunga lengkap, karena memiliki putik, mahkota, dasar bunga, dan tangkai bunga.
Kembang sepatu disebut juga bunga raya adalah salah satu perdu tinggi yang selalu berbunga sepanjang tahun. Tanaman ini mudah dijumpai dimana saja memiliki warna, bentuk, dan ukuran yang bermacam-macam. Ada  yang berkelopak tunggal , ada pula yang bekelopak ganda, ada yang mejuntai kebawah (Emir, 2006).

3.3.4 Bunga mawar (Rossa sp)
Dari hasi pengamatan kami  pada bunga mawar (Rosa Sp.)
adalah termasuk bunga tersebar. Bunga terletak pada ujung, termasuk bunga lengkap, karena memiliki putik, mahkota, dasar bunga, dan tangkai bunga.
Memiliki duri yang terletak pada pohon bunga ini yang digunakan sebagai alat yang gunanaya mengurangi kerusakan.
Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Spesies mawar umumnya tanaman semak yang berduri. Sebagian spesiesnya. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar daunya berwarna hijau sepanjang tahun. Bunganya terdiri dari 5 helai dan mahkota dengan 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak. Beadaptasi dengan duri lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengrangi kerusakan akibat dimakan binatang, menahan pasir yang diterbang angin dan melindungi akar dari erosi, Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah pantai separti Rosa rgosa dan Rosa pimpinellifolia. (Kartasapoetra , 1992).

 3.3.5 Bunga Matahari (Helianthus aInnus)
 Dari hasil pengamatan kami pada bunga matahari(Helianthus aInnus) adalah bunga majemuk tak terbatas, termasuk bunga bongkol, bunga terletak pada ketik daun,termasuk bunga lengkap,adapun bagian-bagian bunga yaitu; benag sari, tangakai bunga,dan dasar bunga.
   Bunga matahari terbentuk pada akhir batang pokok atau pada akhir cabang. Kuntuk bunga bentuknya seperti cakram (bunga kepala) dengan garis tengah antara 10cm-40cm atau lebih. Dalam tiap-tiap cakram terdapat 2 jenis bunga. Bunga-bunga yang letaknya dipinggir berbentuk pita (bunga pita) dan tidak pernah membentuk biji. Bunga lainnya yang disebut penbulu, sebagian besar bunga ini membentuk biji. Bunga bagian tenngah tidak pernah membentuk biji karena tidak sempurna pertumbuhannya. Pada umumnya bunga matahari dalam satu kelompok. kepala bunga sukar dapat membentuk buah dengan persarian sendiri, denagan menghasilkan biji yang cukup baik (Rukmana, 2004).
Bunga matahari tidak berbau harum tetapi bentuk dan warna bunganya sangat menarik. Bunga ini berbentuk bulat dan berwarna kuning cerah. Bunga matahari adalah bunga  majemuk yang terdiri dari bunga tepid an bunga tabung. Bunga yang terlihat sebagai satu kuntum sebenarnya terdiri dari kumpulan banyak bunga. Bunga tepi terdiri dari satu daun, mahkota yang berwarna kunig cerah. Kumpulan bungga tabung terletak dibagian tengah (Emir, 2006).


0 comments:

Post a Comment