BUNGA TUNGGAL DAN BUNGA MAJEMUK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Pada suatu tumbuhan adakalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya
bunga coklat (Zephyranthus rosea)
tetapi umumnya pada suatu tumbuhan dapat
ditemukan banyak bunga. Tumbuhan yang hanya dapat menghasilkan satu bunga saja
dinamakan bunga tunggal (planta uniflora)
sedang lainya tumbuhan berbunga banyak (planta
multiflora) (Savitri, 2004).
Bunga majemuk (Anthotixis
inflorescentia), suatu bunga majemuk harus dibedakan dari cabang yang
mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga
diketiak jelas kelihatan,bahwa diantara bunga-bunganya yang tedapat pada cabang
itu terdapat daun-daun biasa yang berguna untuk asimilasi. Walau demikian
menurut kenyataanya tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari
cabang yang mempunyai bunga-bunga di ketiak daunnya (Tjitrosoepomo, 1995).
Maka dengan adanya praktikum
ini, kita dapat memahami dan membedakan antara bunga tunggal (plant uniflora) dan bunga majemuk (plant multiflora)
BACA SELENGKAPNYA KLIK http://adf.ly/PpKoW
BACA SELENGKAPNYA KLIK http://adf.ly/PpKoW
1.2 Tujuan
Untuk mengenal macam-macam susunan bunga tungal (plant uniflora) dan bunga majemuk (plant multiflora
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bunga
Akar, batang, daun, serta bagian tumbuhan lainya yang telah dibicarakan
sebelumnya, merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk
mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengelolahan bahan-bahan
yang diserap menjadi bahan-bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk keperluan
hidupnya, pernafasan dan dll.) dan umtuk memperbanyak tumbuhan itu sendiri
selama pertumbuhanya, oleh sebab itu alat-alat tersebut seringkali dinamakan
pula alat-alat vegetative. Sebelum suatu tumbuhan mati, biasaya olehnya telah
dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Alat-alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organa reproductivum),
yang dibedakan dalam 2 golongan: yang bersifat vegetative dan generative
(Tjitrosaputro,1995).
2.2
Bagian-bagian bunga
2.2.1 Bagian-bagian yang bersifat daun antara lain :
a. Daun-daun
pelindung (bractea), yaitu
bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang dari ibu
tangkai bunganya.
b. Daun
tangkai (bracteola), yaitu satu atau
dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada tunbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua
daun tangkai yang letaknya tegak lirus pada bidang median, sedang pada tumbuhan
biji tungggal (Monocotyledoneae)
hanya terdapat satu tangkai dan letaknya dalam bidang median, dibagian atas
tangkai bunga.
c. Seludang
bunga (spatha), yaitu daun pelindung
yang besar, yang sering kali menyelubungai seluruh bunga majemuk waktu belum
mekar, misalnya terdapat pada bunga kelapa (Cocus
nucifera L).
d. Daun-daun
pembalut (braktea involukcralis,
involucrum). Yaitu sejumlah daun yang tersususn dalam suatu lingkaran,
terdapat pada bunga matahari (Helianthus
annuus L).
e. Kelopak
tumbuhan (epicalyx), yaitu
bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersususn dalam suatu lingkaran
dan terdapat dibawah kelopak, misalnya pada bunga sepatu (Hibrscus rosasinensis L).
f. Daun-daun
kelopak (sepalae)
g. Daun-daun
mahkota atau daun tajuk (petalae)
h. Daun-daun
tenda bunga (tepalae), jika kelopak
dan mahkota sama bentuk dan warnanya.
i.
Benang-benag sari (stamina).
j.
Daun-daun buah (carpella) (Tjitrosaputo,1995).
2.2.2 Sifat-sifat bunga majemuk dibedakan menjadi tiga golongan:
a.
Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya
dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak,
jika dilihat dari atas nampak bunga mulai mekar dari pinggir dan mulai terakhir
mekarnya ialah bunga yang menutup ibu tangkainya. Karena yang mekar mulai dari
ujung menuju kepusat itulah maka bunga majemuk yang bersifat demikian ini yang
dinamakan bunga majemuk tak terbatas, misalnya kembang merak (Caisalpinia pulcherrima).
b.
Bunga majemuk berbatas (Inflorescentia cymosa), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu
tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, pada bunga majemuk berbatas bunga
yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat disumbu pokok/ibu tangkainya, jadi
dari tengah dan pinggir (jika dilihat dari atas) oleh sebab itu dinamakan bunga
majemuk berbatas.
c. Bunga
majemuk campuran (Inflorescentia mixta), yaitu bunga majemuk yang
memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bayangan
majemuk tak berbatas misalnya pada bunga
soka (Ixora hibrida)
(Tjitrosoeputro,1995).
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golonga tersebut
di atas masing-masing dapat dibedakan lagi dalam beberapa ragam bunga majemuk
yang dapat kita jumpai pada tumbuhan adalah sebagai sebagai berikut:
a.
Bunga
majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia
botyoides, inflorescentia cntripetala). Dalam golongan
ini dapat dibedakan lagi yang:
A.
Ibu tangkai nya tidak bercabang-cabang, sehingga bunga
(bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya adalah sebagai
berikut:
1.
Tandan (racemes atau botrys), jika bunga
bretangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya, misalnya pada kembang merak (Caesalpina
pulcherrima Swartz.).
2.
Bulir (spica), seperti tandan tetapi bunga tidak
bertangkai, misalnya bunga jorong (Stachytrapheta jamaicensis).
3.
Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir, tetapi
ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal, dan runtuh
seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi
buah), misalnya pada sirih (Piper betle L.)
4.
Tongkol (spadik), seperti bulir, tetapi ibu
tangkainya besar, tebal, dan seringkali berdaging, misalnya pada jagung (Zea
mays L.).
5.
Bunga payung (umbrela), yaitu suatu bunga
majemuk tak berbatas, yang dari ujung ibu tangkainya mengeluarkan cabang-cabang
yang sama panjangnya; Masing-masing cabang mempunyai suatu daun pelindung pada
pangkalnya, maka tampak seakan-akan pada pangkal cabang-cabang tadi seperti
terdapat daun pembalut, misalnya pada daun kaki kuda (Centella osiatica
Urb.).
6.
Bunga cawan (coymbus atau anthodium ), yaitu
suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata, sehingga
mencapai bentuk seperti cawan (ada pula tidak begitu nyata), dan pada bagian
itulah tersusun bunga-bunganya.
7.
Bunga bonggol (capitulum), suatu bunga majemuk
yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut dan ujung ibu
tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk bola.misalnya
pada sikejut (Mimosa pudica L.).
8.
Bunga periuk (hypanthodium) bunga ini dapat
dibedakan dalam dua bentuk,yaitu:
-
Ujung ibu tangkainya menebal, berdaging,
mempunyai bentuk seperti gada, sedang bunga-bunganya terdapat seluruh bagian
yang menebal tadi, sehingga tercapai bentuk atau silindris. Daun-daun pembalut
tidak ada.
-
Ujung ibu tangkai menebal berdaging, membentuk
badan yang sama menyerupai periuk, sehingga bunga yang semestinya terletak
padanya lalu terdapat didalam periuk tadi, dan sama sekali tak tampak dari
luar.
B. Bunga majemuk berbatas (inflorescenti cymosa,
inflorescentia centrifuga)
1. Anak payung menggarpu (dichasium). Pada ujung ibu
tangkai terdapat satu bunga, misalnya terdapat pada bunga melati (Jasminum
sambac Ait.).
2. Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinnus), yaitu suatu bunga
majemuk yang ibu tangkainya bercabang dan selanjutnya cabang-cabangnya
bercabang lagi tetapi setiap kali bercabang hanya terbentuk satu cabang saja, yang
arahnya berganti-ganti ke kanan dan ke kiri, misalnya pada beberapa jenis
tumbuhan yang tergolong suku Euphorbiaceae,yaitu kayu merah (Euphoribia pulcherrima
Willd.).
3. Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang-cabang, tetapi setiap kali
bercabang juga hanya terbentuk satu cabang, yang semuanya terbentuk ke kiri dan
ke kanan, misalnya bunga kenari (Canarium
commune L.).
4. Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tapi semua percabang
terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti
sabit, terdapat pada tumbuhan suku Juncaceae.
5. Bunga
kipas (rhipidium), seperti bunga bercabang seling, semua percabangan
terletak pada satu bidang dan cabang tidak sam panjang, sehingga semua bunga
pada bunga majemuk terdapat pada tempat yang sama tingginya, terdapat antara
lain pada tumbuha suku Iridaceae.
C.
Bunga majemuk
campuran (inflorescentia
mixta), yaitu suatu bunga
majemuk yang merupakan campuran antara sifat-sifat bunga majemuk berbatas dengan
tidak berbatas. Bunga johor misalnya, ibu tangkai mengadakan percabangan
seperti pada malai rata. Bunga soka (Ixora paludosa Kurz.)
seluruhnya merupakan suatu malai rata
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Pembahasan
3.2.1 Bunga Soka (Ixora hibrida)
Dari hasi pengamatan kami pada
bunga soka (Ixora hibrida) adalah
termasuk bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia
racemosa), termasuk bunga payung, karena dia memliki tandan yang digunakan
sebagai tempat tumbuhnya bunga. Bunga terletak pada ujung, termasuk bunga lengkap,
karena memiliki putik, mahkota, dasar bunga, dan tangkai bunga.
Bunga soka merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam tandan. Dan dalam
satu tandan terdiri dari banyak kuntum bunga sehingga terlihat sangat menarik.
Tiap kuntum bunga berbentuk terompet kecil, dalam satu kuntum terdapat kutip
dan benang sari (Sarwono,2005).
Bunga soka amat banyak jumlahnya tersusun dalam satu tandan atau tangkai
yang berbentuk mirip payung terbuka. Bunga soka termasuk bunga sempurna atau
hermaprodit, tetapi masaknya kelamin bunga tidak bersamaan. Serbuk sari
(kelamin jantan) masak antara pukul 08.00-10.00 sedangkan putik (kelamin
betina) sudah masak sehari sebelumnya. Akibatnya proses penbuahan hanta
menghasilkan bunga relative sedikit. Tiap tandan bunga hanya menghasilkan
antara 1-6 buah. Dalam tiap buah soka terdapat satu buah butir biji, buah dan
biji soka berbentuk bulat kecil bila sudah masak berwarna cokelat dan sampai
hitam. Biji soka dapat digunakan sebagai kebanyakan tanaman secara generatif
(Rukmana, 1997).
3.2.2 Bunga Merak (Calsaipima pulucarimi)
Dari hasi pengamatan kami pada
bunga merak (Calsaipima pulucarimi)
adalah termasuk bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa), termasuk bunga payung, karena dia
memliki tandan yang digunakan sebagai tempat tumbuhnya bunga.Bunga terletak
pada ujung, termasuk bunga lengkap, karena memiliki putik, mahkota, dasar
bunga, dan tangkai bunga.
Tanaman ini bisa tumbuh tinggi dan melebar. Bunganya cantik, berwarna
kuning cerah, kuning kemerahan semburat jingga dan merah jambu. Merupakann
bunga majemuk yang benang sarinya halus menjurai panjang. Setiap tangkai bisa
terdiri dari belasan kuntum bunga. Berbunga sepanjang tahun sehingga cocok
sebagai bunga penghias kebun (Emir, 2006).
Kembang merak memiliki bunga tunggal, berbentuk trompet. Diketiak daun
kelopak berbentuk lonceng, berbagi lima, warnanya hijau kekuning-kuningan,
mahkota terdiri dari 15-20 mahkota.Bagian-bagian bunga terdiri dari mahkota
berwarna merah muda,benang sari berwarna kuning,putik berbentuk seperti
tabung,buahnya kecil berwarna merah ,lonjong.diameter 4mm,masih muda putih
setelah tua coklat,biji pipih putih,akar tunggang berwarna coklat muda (Tim
kehati,2008).
3.3.3 Bunga
Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
Dari hasi pengamatan kami pada
bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) adalah
termasuk bunga tunggal. Bunga terletak pada ujung, termasuk bunga lengkap,
karena memiliki putik, mahkota, dasar bunga, dan tangkai bunga.
Kembang sepatu disebut juga bunga raya adalah salah satu perdu tinggi
yang selalu berbunga sepanjang tahun. Tanaman ini mudah dijumpai dimana saja
memiliki warna, bentuk, dan ukuran yang bermacam-macam. Ada
yang berkelopak tunggal , ada pula yang bekelopak ganda, ada yang
mejuntai kebawah (Emir, 2006).
3.3.4 Bunga mawar (Rossa sp)
Dari hasi pengamatan kami pada
bunga mawar (Rosa Sp.)
adalah termasuk bunga tersebar. Bunga terletak pada ujung, termasuk bunga
lengkap, karena memiliki putik, mahkota, dasar bunga, dan tangkai bunga.
Memiliki duri yang terletak pada pohon bunga ini yang digunakan sebagai
alat yang gunanaya mengurangi kerusakan.
Mawar adalah tanaman semak
dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Spesies mawar
umumnya tanaman semak yang berduri. Sebagian spesiesnya. Mawar sebetulnya bukan
tanaman tropis, sebagian besar daunya berwarna hijau sepanjang tahun. Bunganya
terdiri dari 5 helai dan mahkota dengan 4 helai daun mahkota. Warna bunga
biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies.
Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak. Beadaptasi dengan duri
lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengrangi kerusakan akibat
dimakan binatang, menahan pasir yang diterbang angin dan melindungi akar dari erosi,
Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi
sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh
liar di tanah berpasir di daerah pantai separti Rosa rgosa dan Rosa
pimpinellifolia. (Kartasapoetra , 1992).
3.3.5 Bunga Matahari (Helianthus
aInnus)
Dari hasil pengamatan kami pada bunga matahari(Helianthus aInnus) adalah bunga majemuk tak terbatas, termasuk bunga
bongkol, bunga terletak pada ketik daun,termasuk bunga lengkap,adapun
bagian-bagian bunga yaitu; benag sari, tangakai bunga,dan dasar bunga.
Bunga matahari terbentuk pada akhir batang pokok atau pada
akhir cabang. Kuntuk bunga bentuknya seperti cakram (bunga kepala) dengan garis
tengah antara 10cm-40cm atau lebih. Dalam tiap-tiap cakram terdapat 2 jenis
bunga. Bunga-bunga yang letaknya dipinggir berbentuk pita (bunga pita) dan
tidak pernah membentuk biji. Bunga lainnya yang disebut penbulu, sebagian besar
bunga ini membentuk biji. Bunga bagian tenngah tidak pernah membentuk biji
karena tidak sempurna pertumbuhannya. Pada umumnya bunga matahari dalam satu
kelompok. kepala bunga sukar dapat membentuk buah dengan persarian sendiri, denagan menghasilkan biji yang cukup baik
(Rukmana, 2004).
Bunga matahari
tidak berbau harum tetapi bentuk dan warna bunganya sangat menarik. Bunga ini
berbentuk bulat dan berwarna kuning cerah. Bunga matahari adalah bunga majemuk yang terdiri dari bunga tepid an
bunga tabung. Bunga yang terlihat sebagai satu kuntum sebenarnya terdiri dari
kumpulan banyak bunga. Bunga tepi terdiri dari satu daun, mahkota yang berwarna
kunig cerah. Kumpulan bungga tabung terletak dibagian tengah (Emir, 2006).
0 comments:
Post a Comment