Pages

Subscribe:

Monday 26 August 2013

Evolusi



Evolusi

Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya ide tentang teori evolusi telah berakar sejak jaman Aristoteles.



Tokoh Evolusi

Carolus Linnaeus, penggagas sistem klasifikasi biologi modern, menunjukkan bahwa seluruh dunia kehidupan dapat diatur dalam hierarki yang, apabila digambarkan dalam bentuk diagram, menyerupai silsilah. Setelah Linnaeus, para naturalis sering menanggap bahwa makhluk hidup saling 'berkerabat' namun mereka belum tahu apa penyebabnya.
Jean Baptiste de Lamarck, seorang naturalis dari Perancis, adalah ilmuwan pertama yang mengajukan ide terjadinya perubahan terhadap makhluk hidup seiring dengan waktu sebagai akibat dari pengaruh lingkungan.
Charles Darwin adalah seorang naturalis Inggris yang mengikuti ekplorasi kapal HMS Beagle untuk membuat peta pelabuhan dunia pada tahun 1831. Di sepanjang perjalanan inilah Darwin meneliti berbagai hewan dan tumbuhan yang dijumpainya. Darwin berada di Kepulauan Galapagos selama kurang lebih 2 bulan dan melakukan berbagai pengamatan terhadap bermacam hewan yang ada di kepulauan terpencil itu. Melalui pengamatan ini, dan juga berbagai pengamatan lanjutan yang dilakukannya selama puluhan tahun atas koleksi hewan dan tumbuhan yang diperolehnya-lah Darwin membentuk embrio teori evolusi. Pada 1859, Darwin menerbitkan "On the Origin of Species by means of Natural Selection", yang menyajikan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa kehidupan telah ber-evolusi sepanjang sejarahnya dan bahwa mekanisme yang menyebabkan terjadinya evolusi adalah seleksi alam.
Menurut Ernst Mayr (2001), Darwin mengajukan lima teori perihal evolusi:
  1. Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya
  2. Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup
  3. Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur)
  4. Terjadi pertambahan jumlah spesies dan percabangan garis keturunan
  5. Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi

 

Garis Besar

Evolusi tidaklah, sebagaimana yang disangka banyak orang, menyatakan bahwa 'manusia berevolusi dari kera'. Evolusi menjelaskan sejarah makhluk hidup, hewan, tumbuhan, fungi, mikroba. Bukti pendukungnya amat banyak dan berasal dari berbagai cabang biologi: hierarki taksonomi sebagaimana ditemukan Linnaeus dan para penerusnya, fosil-fosil yang menunjukkan bahwa kehidupan di masa lalu berbeda bentuknya dengan kehidupan masa sekarang, hingga bukti genetika yang menunjukkan kesamaan antara berbagai makhluk hidup. Kini evolusi bisa dikatakan telah menjadi teori sentral dalam biologi modern -- tak salah bila ahli genetika Theodosius Dobzhansky berkata, "Nothing in biology makes sense except in the light of evolution".
Penentang Evolusi
Teori yang sering dianggap berlawanan dengan teori evolusi adalah teori penciptaan (ciptaanisme atau creationism dalam bahasa Inggris) yang mempercayai bahwa makhluk hidup dan segala jenisnya diciptakan oleh Tuhan, secara terpisah (tidak ada kesamaan leluhur, atau bahwa satu jenis makhluk hidup tidak diturunkan dari jenis makhluk hidup lain). Ciptaanisme pertama kali timbul di kalangan Kristen literalis yang tidak dapat menerima evolusi karena dianggap bertentangan dengan narasi kisah penciptaan tujuh hari pada Kitab Kejadian dalam Perjanjian Lama, namun belakangan muncul juga di kalangan Islam (walau sebenarnya di dalam al-Qur'an \tidak ada narasi penciptaan spesifik seperti dalam Kejadian). Penyebab penolakan sebagian kalangan beragama tesebut mungkin disebabkan anggapan bahwa evolusi menghilangkan 'peran Tuhan' dalam penciptaan, atau bahkan bahwa evolusi menyokong ateisme, kendati evolusi sebagai sains tidak bisa ikut campur persoalan tindakan ilahi, yang berada dalam ranah keimanan, artinya berada di luar sains.

0 comments:

Post a Comment