Pages

Subscribe:

Thursday 27 June 2013

Kadar Gula dalam Darah



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  latar belakang
Glukosa adalah gula. Glukosa diuraikan dalam sel untuk menghasilkan tenaga. Gula darah meningkat setelah kita makan atau minum sesuatu yang bukan air putih biasa. Kadar glukosa yang tinggi, yang disebut hiperglisemia, merupakan tanda penyakit diabetes melitus. Gula darah yang tinggi lambat laun dapat merusak mata, saraf, ginjal atau jantung.Gula darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia, dapat menyebabkan kelelahan. Untuk Odha, hal ini hanya salah satu penyebab kelelahan. Pada orang sehat, gula darah dikendalikan oleh insulin. Insulin adalah hormone yang dibuat oleh pankreas. Insulinmembantu glukosa dari darah masuk ke sel untuk menghasilkan tenaga. Gula darah yang tinggi dapat berarti bahwa pankreas kita tidak membuat cukup insulin. Atau, jumlah insulinnya cukup namun tubuhnya tidak bereaksi secara normal. Ini disebut ‘resistansi insulin’. Apa pun alasannya, sel-sel tidak memperoleh glukosa secukupnya untuk dijadikan tenaga, dan glukosa menumpuk dalam darah.


Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh tubuh. Diabetes Mellitus / DM dikenal juga dengan sebutan penyakit gula darah atau kencing manis yang mempunyai jumlah penderita yang cukup banyak di Indonesia juga di seluruh dunia. Jadi sangat penting sekali kita mengetahui kadar darah yang ada di dalam tubuh kita.
           

1.2  Rumusan Masalah
  1. Mengetahui kadar gula darah saat puasa
  2. Mengetahui kadar gula darah setelah makan
1.3  Tujuan
  1. Mengukur kadar gula darah saat puasa
  2. Mengukur kadar gula darah setelah makan


BAB II
KAJIAN  PUSTAKA

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi. Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL.
Glukosa darah berasal dari absorbsi pencernaan makanan dan pembebasan glukosa dari persediaan glikogen sel. Tingkat glukosa darah akan turun apabila laju penyerapan oleh jaringan untuk metabolisme atau disimpan lebih tinggi daripada laju penambahan. Penyerapan glukosa oleh sel-sel distimulus oleh insulin, yang disekresikan oleh sel-ß dari pulau-pulau langerhans. Glukosa berpindah dari plasma ke sel-sel karena konsentrasi glukosa dalam plasma lebih tinggi daripada di dalam sel (Soewolo, 2000).
Diabetes biasanya menunjukkan konsentrasi glukosa abnormal yang tinggi dalam darah, kondisi ini disebut hiperglikemia. Dalam keadaan yang sangat parah atau diabetes yang tidak terkontrol, tingkat glukosa darah mungkin naik sampai sebesar 100 mM atau 25 kali lebih besar dan nilai normalnya kira-kira 4 mM.  Seorang yang normal akan segera mencerna glukosa, konsentrasinya tidak akan lebih kira-kira 9 atau 10 mM. Sebab bertambahnya konsentrasi gula darah menyebabkan sekresi insulin oleh pankreas, yang selanjutnya menyebabkan meningkatnya pengambilan glukosa oleh darah (Lehninger, 1994).  
Pemeliharaan kadar glukosa darah merupakan faktor amat penting, khususnya untuk menjaga fungsi sistem saraf. Kadar gula darah bervariasi, tergantung status nutrisi. Kadar gula normal manusia, beberapa jam setelah makan sekitar 80mg/ 100ml darah, tetapi sesaat sehabis makan meningkat sampai 120mg/100 ml. Glukosa bersama asam lemak adalah molekul-molekul bahan bakar utama pemicu metabolisme makhluk hidup. Organ pengguna bahan bakar terbanyak adalah hati, otak, jantung, otot, dan jaringan adiposa. Mekanisme homeostatik berperan untuk memasukkan glukosa ke dalam sel dan penggunaannya oleh jaringan tubuh. Bila kadar gula turun, mekanisme pelepasan gula simpanan glikogen dalam sel (atau dari glukoneogenesis) terbuka, sehingga kadar normal tetap terpelihara (Anonimous, 2009).
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya (Villee, 1999).
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak. Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan (Lehninger, 1994).  
Ada cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energi (Nogrady, 1992).
Ada tiga cara untuk mengukur kadar gula darah: (Anonimous, 2009).
  1. Tes gula darah sewaktu.
            Tes ini mengukur glukosa dalam darah yang diambil kapan saja, tanpa memperhatikan waktu makan.
  1. Tes gula darah puasa.
Tes ini menggunakan contoh darah yang diambil saat kita tidak makan atau minum apa pun (kecuali air putih) selama sedikitnya delapan jam.
  1. Tes toleransi glukosa.
            Tes ini dimulai dengan tes gula darah puasa, kemudian kita diberikan minuman yang manis yang mengandung gula dengan ukuran tertentu.
Kadar gula darah lalu diukur dengan menggunakan beberapa contoh darah yang diambil pada jangka waktu yang tertentu. Di Indonesia, yang lebih sering dilakukan adalah tes gula darah setelah makan. Juga dimulai dengan tes gula darah puasa, kemudian kita diminta untuk makan seperti biasa, dan darah kita akan diperiksa lagi dua jam kemudian. Jika gula darah kita terlalu tinggi, kita mungkin diabetes. Terapi untuk diabetes meliputi mengurangi berat badan, mengatur pola makanan, dan olahraga. Bisa juga termasuk obat atau suntikan insulin (Guyton, 1997).
Menurut Villee (1999), bahwa sekresi insulin dan glukagon dikontrol oleh kadar glukosa dalam darah. Jika kadar glukosa dalam darah naik (umpama setelah makan), maka sekresi insulin terangsang dan bekerja untuk mengembalikan kadar glukosa dalam keadaan normal. 
Dalam otot rangka insulin akan meningkatkan pemasokan glukosa ke dalam sel otot yang juga menstimulasi sintesis glikogen. Dengan demikian simpanan glikogen dalam sel otot meningkat. Penyerapan asam amino ke dalam hati, otot dan jaringa adipose juga meningkat setelah makan sebagai respon adanya insulin (Susilawati,2009).

1 comments:


  1. Daun Yakon kaya akan kandungan insulin, bagus untuk menurunkan gula darah secara alami, terutama untuk pankreas yang hanya sedikit memproduksi insulin sehingga gula darah cepat naik...

    ReplyDelete